Selasa, 29 November 2011

Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat

Pembahasan kali ini kita akan membahasa pelapisan sosial dan persamaan derajat serta bagaimana hubungan keduannya di dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih dahulu yuk bahas apa itu pelapisan sosial....

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
"Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Dalam bukunya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur."
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut:
·         Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
·         Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
·         Ukuran kehormatan
Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
·         Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. 

Minggu, 27 November 2011

Warga Negara dan Negara

Warga negara adalah sekumpulan manusia yang mendiami suatu tempat dimana terkait dengan aturan-aturan yang berlaku. Warga negara juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang atau masyarakat yang mendiami suatu wilayah sehingga terbentuk penduduk yang menjadi salah satu terbentuknya suatu negara.
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan yang sama. 

PEMUDA DAN SOSIALISAI

A. Pemuda
Pemuda merupakan generasi muda yang akan melanjutkan cita-cita suatu bangsa. Pemuda sendiri adalah individu yang telah beranjak dewasa yang selalu berinteraksi sosial dengan masyarakat. Dikatakan pemuda apabila seseorang telah beranjak dewasa dan berumur 15-24 tahun. Fase inilah dimana pemuda-pemudi mendapatkan pendidikan dan wawasan pengetahuan yang lebih.
B. Sosisalisasi dan Pemuda
Sosialisasi merupakan proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, untuk dapat bertindak dan berpikir sehingga dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Penduduk,Kebudayaan dan Masyarakat

Mungkin kita sudah tahu apa itu penduduk, kebudayaan dan masyarakat. Namun lebih jelas lagi yuk cari tahu apa sih mereka semua dan apa hubungannya...!!!




Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang saling berinteraksi satu sama lain yang tinggal di dalam suatu wilayah yang didalamnya terdapat aturan-aturan serta norma-norma yang berlaku.

Penduduk
Penduduk merupakan sekumpulan kelompok sosial atau masyarakat yang mendiami suatu wilayah yang saling berinteraksi untuk menciptakan kehidupan sosial dan harmonis.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah :
1. Kelahiran (Fertilitas)
    Tingkat kelahiran mempengaruhi pertumbuhan penduduk dimana suatu wilayah terdapat beberapa keluarga
    melahirkan individu baru dalam kurun waktu tertentu. Misalnya dalam kurun waktu 1 tahun terdapat
    kelahiran sebanyak 700.000 jiwa.
2. Kematian (Mortalitas)
    Kematian juga mempengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk dimana di setiap wilayah terdapat sebagian
    anggota keluarga yang meninggal.
3.Perpindahan Penduduk (Migrasi)
    Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat/wilayah ke tempat lain. Biasanya migrasi 
   dilakukan untuk mencari kehidupan yang layak untuk kelangsungan hidupnya. Namun, tidak semua migrasi
    berdampak positif bagi kehidupannya,bahkan bisa membuat hidupnya lebih sulit lagi dikarenakan tidak 
    mampu beradaptasi dengan  lingkungannya.

Jumat, 28 Oktober 2011

Apa itu Individu,Keluarga dan Masyarakat

 Pertama kita bahas individu yuuk...

Apa itu individu?hmmm...apa yaa??
Individu merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Individu sendiripun tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat dan tidak bisa dipisah menjadi bagian yang kecil. Sebagai contoh dalam lingkungan keluarga terdapat seorang ibu,ayah dan anak. Seorang ibu merupakan bagian dari kelompok sosial begitu juga seorang ayah yang tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil lagi.
Namun setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan satu dan yang lainnya mulai dari sikap,perilaku, dan karakteristik.
Mari dilanjut ke pembahasan berikut,yaitu keluarga.

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terdiri dari beberapa individu yang saling berkaitan,memiliki hubungan erat,kewajiban serta tanggung jawab dari individu tersebut. Keluarga pada umumnnya terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak.
Keluarga sendiri pun memiliki peranan,tugas serta fungsi antara lain :

Rabu, 26 Oktober 2011

ILMU SOSIAL DASAR

 Sebelum masuk pada pokok pembahasan yuk cari tahu terlebih dahulu apasih itu sosial dan bagaimana perkembangannya!!...check it out...:D


 SOSIOLOGI
 Mari mulai dari sejarahnya dahulu...
 1.         Sejarah istilah sosiologi







  • 1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
  • Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
  • 1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
  • Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
  • Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
  • Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology.

1.1  Pokok bahasan sosiologi
Pokok bahasan sosiolgi ada empat:
1.  Fakta sosial sebagai cara kita bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang kita diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. 
2.      Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh, menanam pohon untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam pohon untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
3.      Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi.

4.     Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
1.3 Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
·    Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
·      Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
·    Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut:
·           Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
·            Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
·       Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
·      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
·       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
Dari ringkasan diatas dapat saya simpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana kita dapat memahami kondisi di masyarakat dan lingkungan sekitar, serta cara memahami problematika di kehidupan sehari-hari.

Nah,sekarang kita masuk pembahasan dari Ilmu Sosial Dasar yuk!!