Menghindari Konflik
Di muka
telah dikemukakan bahwa kesatuan perngertian merupakan syarat bagi kesatuan tindakan
. jelas bahwa pimpinan organisasi harus mamperhatikan sikap dan pendapat para
anggota organisasi agar kegiata yang teroganisasi sacera efektif dapa
dilaksanakan. Agar pimpinan mendapatkan pengakuan dari para anggota akan
tindakan-tindakannya perlu ditempuh proses ”mendididk” anggota. Ada pendapat
bahwa di lain pihak mungkin diperlukan ”indoktrinasi” . Pada hakekatnya semua
akan menimbulkan semangat anggota untuk menuruti peraturan yang telah disetujui
bersama didalam organisasi. Cara pertama merupakan cara yang relatif lebih
lunak dibandingkan dengan yang kedua.
Selanjutnya pimpinan harus mamberikan contoh yang baik
dalam tindakan-tindakannya . kemudian mampraktekan evaluasi jabatan dapatlah
dicapai pembenahan fungsi, kekuasaan, tanggung-jawab serta pelaporan ; dengan
ini dihindari atau dikurangi konflik kepentingan yang berhubungan dengan upah
dan gaji. Program-program jaminan yang lailn dapat meniadakan konflik yang
berhubungan dengan keamanan atau kelangsungan hidup anggota.
Bagaimanapun juga konflik
mungkin timbul dan sulit untuk mencegahnya. Di bab 8 dikemukakan bahwa perlu
juga mambuka segala hal yang manyebabkan orang tidak setuju satu sama lain
tehadap suatu hal. Caranya dengan (1) produser kelah (2) kotak saran (3)
kebijaksanaan pintu terbuka (4) pertemuan kelompok, (5) rapat anggota, dan
lain-lain.
Sumber :
Sukanto Reksohadiprodjo & T. Hani Handoko.1992. Organisasi Perusahaan. BPFE. Yogyakarta
Sumber :
Sukanto Reksohadiprodjo & T. Hani Handoko.1992. Organisasi Perusahaan. BPFE. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar