Menyelesaikan Konflik
Bila keadaan tidak saling mengerti
serta situasi pernilaian terhadap perbedaan antar anggota organisasi itu makin
parah sehingga konsesus sulit dicapai, maka konflikpun tak terelakan.
Pimpinan dapat melakukan
tindakan alternatif seperti dikemukakan dibawah ini, tetapi tergantung pada
situasi dan kondisi yang ada.
1. Menggunakan kekuasaan
Melaksanakan pendapat dengan menyatakan siapa yang setuju dengan pimpinan
dan yang tidak hendaknya mengundurkan diri.
2. Konfrontasi
Di mana penyelesaian melalui persetujuan semua pihak tidak dapat dicapai,
dan hal itu dibiarkan demikian agar pihak-pihak memikirkan dan merenungkan
kembali pendapat masing-masing.
3. Kompromi
Di mana
pihak yang satu mengorbankan sesuatu agar memuaskan pihak yang lain ; tentu
saja pihak-pihak tak ada yang senang akan hal ini, tetapi apa boleh buat karena
keadaan berlarut-larut dan organisasi menjadi
”mati”. Ini akan justru merugikan semua pihak karena anggota saling menyabot
kegiatan-kegiatan organisasional.
4. Menghaluskan situasi
Ini
merupakan usaha mempertahankan ”statusquo”, akan tetapi pimpinan secara
informal berusaha untuk menyelesaikan persoalan terhadap isyu yang sifatnya
sepele.
5. Pengunduran diri
Berbagai keadaan yang dapat menguntungkan suatu
organisasi dalam menghadapi konflik adalah bila :
1. Strukturnya dapat memperlancar saling tindak anggota dan
kelompok.
2. Anggotanya mampu melaksanakan proses saling tindak yang
efektif dan saling mempengaruhi.
3. Anggota yang satu mempercayai kemampuan anggota yang
lain, setia dan lain-lain.
Sumber :
Sumber :
Sukanto Reksohadiprodjo & T. Hani Handoko.1992.
Organisasi Perusahaan. BPFE.
Yogyakarta
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar