Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.
Macam-macam implikasi:
1. Implikasi Teoritis
Pada
bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi
teoretikal dari penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan
penguji pada mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam
teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi
juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian
utama yang disajikan dalam model teoretis.
2. Implikasi Manajerial
Pada
bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat
dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian
ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
3. Implikasi Metodologi
Bagian
ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai
metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini
dapat disajikan penjelasan
mengenai bagian-bagian metode penelitian mana yang telah dilakukan
dengan sangat baik dan bagian mana yang relatif sulit serta prosedur
mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan itu yang
sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya dalam literatur mengenai metode
penelitian. Peneliti dapat menyajikan dalam bagian ini
pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian lanjutan
atau penelitian lainnya untuk memudahkan atau untuk meningkatkan mutu
dari penelitian
Implikasi Manajerial
Dalam dunia kerja yang sangat kompleks sekarang ini, orang tidak dapat bekerja sendiri-sendiri sebagai single fighter, tapi saling bergantung satu sama lain untuk mencapai kesuksesan. Kondisi interpendensi ini membuat kemampuan manajerial seorang team leader di tempat kerja menjadi bertambah penting. Trend teori-teori manajemen modernpun juga mengarah kesana.
Kemampuan
manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan menggerakkan
para bawahan kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi, tak
soal apakah organisasi itu kecil atau besar. Dalam organisasi yang besar,
kesempatan manajer untuk mengadakan kontak dengan seluruh bawahan relatif kecil
sekali. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar ruang lingkup operasinya
nasional atau internasional. Dengan demikian. Kegiatan mengintegrasikan,
mengkoordonasikan dan menggerakkan para bawahan oleh team leader sebagai
manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada manajer menengah
dan manejer pengawas.
Kemampuan
manejerial itu sendiri adalah sesuatu yang tidak given. Kemampuan itu lahir
dari suatu proses yang panjangnya yang terjadi secara berlahan-lahan melalui
proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh
mana team kerja mereka mampu berkinerja secara optimal. Dalam hal ini team
leader pimpinan di semua tingkatan haruslah mampu menunjukkan bahwa mereka
sanggup dekat secara emosional pada bawahan sehingga bawahan memberikan dukungan
dengan komitmen yang kuat pada team kerjanya.
Adanya
kinerja manajerial yang dihasilkan merupakan bukti bahwa mereka mampu memahami
secara jelas kinerja yang diharapkan dari kegiatan mereka. Kinerja tentu yang
diharapkan dari manajer akan menentukan peran yang disandang oleh team leader.
Kinerja dan peran yang diharapkan dari team leader akan menentukan bakat dan
kemampuan apa yang diperlukan untuk mewujudkan kinerja memalui peran yang
dimiliki oleh team leader tentang peran mereka yang tidak akan menghasilkan
kinerja tertentu yang diharapkan dari mereka, jika tidak disertai dengan usaha
keras mereka.
Sumber :
- http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/buletin/2526kema.htm
- http://pembukacakrawala.blogspot.com/2011/08/kesimpulan-implikasi-dan-saran-pada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar